Monday, September 19, 2011

WASPADA PENULARAN FLU BURUNG !!!

Virus H5N1 dikenal sebagai virus flu burung merupakan penyebab epidemik pada makhluk non manusia. Selain itu virus ini juga bisa menginfeksi binatang di area yang luas dari berbagai spesies. Virus ini pertama sekali ditemukan pada tahun 1959 di Skotlandia yang telah membunuh sekawanan ayam di sana. Namun virus flu burung yang pertama sekali ditemukan ini berbeda dengan virus yang ada pada saat sekarang ini, dimana telah berevolusi sehingga menghasilkan gen tipe Z.

Virus flu burung menyebar dari satu Negara ke Negara lain melalui perdagangan hewan ternak yang masih hidup, migrasi burung dan burung air. Semakin cepatnya penyebaran dan penularan flu burung ini menjadi kekhawatiran tersendiri untuk Kita semua, khususnya di tanah air. Nah agar lebih tanggap dengan penyakit flu burung, ada baiknya Kita mengenal lebih banyak bagaimana penularan flu burung yang sangat cepat ini, berikut penjelasan cara-cara penularan flu burung.

Cara-cara penularan flu burung

Terdapat beberapa cara dalam penularan flu burung ini, diantaranya penularan dari hewan, lingkungan, konsumsi produk unggas dan dari manusia
1. Penularan dari hewan. Hewan-hewan yang terkena virus ini akan menularkan melalui air liur, cairan pernafasan dan kotorannya. Dari sebagian besar kasus flu burung, penyebarannya karena kontak dengan hewan yang telah terinfeksi virus ini. Karena itu jika ada unggas yang mati mendadak segera musnahkan. Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Ciri dari hewan yang terkena virus flu burung diantaranya keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut, adanya cairan pada mata dan hidung unggas serta adanya gangguan pernafasan, jengger dan pial yang bengkak serta berwarna kebiruan, timbulnya diare berlebihan, cangkang telur lembek serta kematian mendekati angka 100% dalam 2 hingga 7 hari.
Ketika tanda ini sudah terlihat pada unggas, segera lakukan pemusnahan hewan dengan cara dibakar. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun setelahnya. Dalam menjauhkan unggas ataupun memusnahkan unggas jangan lupa untuk menggunakan pelindung berupa masker, sarung tangan serta kacamata renang. Setelah selesai peralatan ini bisa dimusnahkan.



2. Penularan dari lingkungan. Jika ada unggas yang mati mendadak harus dijauhkan dari lingkungan. Virus penyakit flu burung ini dapat hidup selama 3 bulan pada kotoran hewan yang terinfeksi. Lingkungan yang sudah terkontaminasi harus dibersihkan dengan cairan disinfektan. Karena itu sedapat mungkin kebersihan lingkungan harus senatiasa dijaga. Biasanya jika ada yang tertular, jarak radius satu meter dari tempat penularannya dinyatakan sebagai daerah tidak aman.

3. Penularan dari konsumsi produk unggas. Produk unggas dari unggas yang tertular virus juga dapat menyebabkan virus ini berkembang. Karena itu masaklah dengan sempurna produk-produk unggas seperti daging ayam maupun telur ayam. Untuk memasak daging ayam, masaklah dengan suhu 80 derajat Celcius dalam waktu 1 menit. Untuk telur, bersihkan terlebih dahulu telur ayam dan dipanaskan pada suhu 64 derajat Celcius selama 5 menit.

4. Penularan dari manusia. Kasus seperti ini tidak banyak. Namun biasanya mereka yang sudah terpapar virus ini akan dilakukan perawatan di ruang isolasi guna mencegah penyebarannya kepada manusia lain. Ada baiknya juga ketika sudah mengetahui gejala seperti demam tinggi (biasanya lebih dari 38 derajat Celcius), ISPA, sakit tenggorokan, batuk mengeluarkan ingus, otot terasa nyeri, lemas secara tiba-tiba, sakit kepala dan terjadinya radang paru-paru segera periksakan diri ke dokter ataupun Puskesmas guna mendapatkan penanganan yang lebih intensif dan mencegah penularan lebih lanjut kepada orang lain.


No comments:

Post a Comment

Pukulan yang Buat Lawan Lari